Intisari-Online.com - Kita seringkali tidak sabar ketika perut lapar tapi makanan yang terhidang masih panas. Secara refleks kita meniupnya dengan harapan cepat dingin. Makanan memang menjadi dingin, namun tahukah Anda bahwa ada bahaya mengintip di baliknya.

Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa meniup makanan panas bisa menyebabkan asidosis, yakni turunnya pH dalam darah. Jika kondisi ini berlangsung terus menerus, kita akan merasakan kelelahan yang luar biasa, rasa mengantuk, sering mual dan juga mengalami kebingungan. Bila asidosis tidak tertangani dengan baik maka tekanan darah akan menurun, syok, koma, bahkan bisa menyebabkan kematian.



Bagaimana hubungan meniup makanan dengan kematian?

Saat bernapas kita menghirup oksigen (O 2 ) dan mengeluarkan karbondioksida (CO 2 ). Sedangkan makanan/minuman panas akan mengeluarkan uap air (H 2 O). Otomatis jika kita meniup makanan/minuman panas, maka akan terjadi reaksi sebagai berikut:

CO 2 + H 2 O ----> H 2 CO 3

Hasil reaksi ini adalah senyawa asam karbonat yang berguna untuk mengatur pH (tingkat keasaman) di dalam darah. Darah sendiri merupakan bufer (larutan yang dapat mempertahankan pH) dengan asam lemahnya berupa H 2 CO 3 dan basa konjungsinya berupa HCO 3 .

Dalam kata lain, tubuh menggunakan bufer dalam darah sebagai pelindung terhadap perubahan yang terjadi secara tiba-tiba dalam pH darah. Jika kita meniup makanan/minuman yang masih panas itu artinya kita mengkonsumsi makanan yang mengandung H 2 CO 3 yang mempengaruhi tingkat keasaman dalam darah menjadi lebih asam dari seharusnya. Alhasil, pH dalam darah menurun. Keadaan ini disebut dengan istilah asidosis.

Jadi, bersabar saja. Biarlah makanan mendingin secara normal. Atau dikipasi menggunakan kertas misalnya.

Sumber : intisari